

Sanggau – Metro one news.
“Wakil Bupati Sanggau, Susana Herpena, secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik untuk Program Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PK2UMK) Tahun 2025. Acara ini dilangsungkan di aula hotel Emerald Sanggau pada 4 – 6 Agustus 2025. Dengan semangat membangun kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM, agar mampu bersaing dan bertahan di tengah perkembangan zaman yang semakin digital.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Susana menegaskan bahwa literasi keuangan bukan hanya soal bagaimana mengatur uang, tapi juga memahami peran pentingnya dalam pengembangan usaha, baik secara pribadi maupun kelompok.
“UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional ,Namun banyak pelaku usaha mikro yang masih mengalami kendala dalam hal perencanaan keuangan, akses modal, hingga digitalisasi usaha.
Susana juga menyoroti bahwa dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya diajarkan tentang teori pengelolaan keuangan, namun juga dilatih bagaimana memisahkan uang modal dengan keperluan pribadi, termasuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Ia menekankan pentingnya membedakan antara uang untuk belanja kebutuhan rumah, seperti membeli makanan, lipstik, atau pulsa, dengan dana untuk pengembangan usaha”paparnya.
“Kita dapat menghitung terlebih dalam pengunaan uang untuk beli Hp, mana untuk beli lipstik.serta untuk usaha, dan untuk gaya hidup. Jangan sampai modal usaha habis hanya untuk konsumsi”ujarnya..
“Dalam hal ini susana mengingatkan bahwa pelatihan ini juga menjadi kesempatan berharga bagi para peserta, terutama kaum ibu, untuk menjadi motivator dan narasumber di lingkungan mereka. “dapat di jadikan Kaum pelopor Jangan hanya ikut pelatihan lalu selesai.”ujar nya.
Tapi Hendaknya sebarkanlah ilmu ini kepada keluarga, tetangga, dan komunitas. Untuk dapat mendorong perubahan. Dengan Fokus Digitalisasi UMKM
“Susana Herpena menyinggung ke arah kebijakan pemerintah pusat yang memfokuskan pembangunan tahun 2025 pada penguatan ekosistem digital dan efisiensi ekonomi. Hal ini dianggap penting, mengingat teknologi telah membuka banyak peluang usaha, termasuk bagi pelaku UMKM yang sebelumnya terkendala keterbatasan modal dan akses pasar.
“Sekarang tidak perlu toko fisik. Cukup pakai HP dan aplikasi, kalian bisa jualan dari rumah. Tapi ini semua butuh pengetahuan dan kesiapan,” ujarnya. .
Para peserta pelatihan agar tidak malu belajar teknologi, bahkan jika perlu melibatkan anak-anak muda di rumah yang lebih akrab dengan dunia digital. “Kalau ibunya belum bisa jadi admin, kasih anaknya yang paham teknologi. Jangan sampai peluang lewat hanya karena kita tidak mau belajar.
Peran Generasi Muda dan Inovasi Lokal
Menutup sambutannya, Susana berharap seluruh pihak, termasuk generasi muda, untuk turut berperan aktif dalam pembangunan ekonomi kreatif berbasis teknologi. semangat kewirausahaan, kreativitas, dan literasi digital menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal “pungkasnya.
Redaksi : Hari yanto.
